Antisipasi Konflik Antaragama, FKUB Akan Panggil 18 Camat di Bangkalan

Media Jatim
Santri dan turis
(Helmi Yahya/Media Jatim) Santri di Bangkalan saat berfoto dengan salah seorang turis mancanegara di Alun-alun Bangkalan pada Peace Run Madura 2020.

Bangkalan, mediajatim.com — Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menilai pendidikan tentang kerukunan umat antaragama di Bangkalan masih rendah.

Sekretaris FKUB Bangkalan Ram Halili menyampaikan, pengetahuan tentang kerukunan antarumat beragama di Bangkalan memang ke depan perlu ditingkatkan.

Menurut Halili, banyak masyarakat yang tidak sadar bahwa umat beragama di Bangkalan cukup beragam, artinya tidak hanya ada Islam, tapi juga Kristen, Hindu dan Buddha.

“Jika tidak ada edukasi antarumat beragama, maka akan ada potensi konflik,” ungkapnya, Senin (13/2/2023).

Dia menambahkan, ternyata masyarakat Bangkalan belum banyak tahu tentang FKUB. “Mereka mengira FKUB itu Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya,” katanya.

Banner Iklan Media Jatim

Jika kepanjangan dan keberadaan FKUB di Bangkalan saja belum banyak diketahui, kata Halili, tentu tugas dan tujuannya juga belum dikenal oleh masyarakat. “Kalau FKUB-nya saja mereka tidak tahu, apalagi tugas dan tujuannya,” ulasnya.

Baca Juga:  Lestarikan Budaya Leluhur Madura, UKM Seni Nanggala UTM Gelar Diskusi dan Pertunjukan Macapat

Ram Halili memang mengakui, bahwa selama tahun 2022 kemarin, FKUB hanya fokus membangun komunikasi dengan sejumlah tokoh antaragama, sebab tidak ada anggaran untuk melakukan sosialisasi langsung ke masyarakat.

“Sebelumnya, kami memang jarang terjun ke masyarakat, tapi tahun ini akan coba terjun langsung,” imbuhnya.

Sebagai langkah untuk terus menjaga kondusivitas umat beragama, lanjut Halili, FKUB berencana akan memanggil 18 camat di Bangkalan untuk memperluas pendidikan antarumat beragama di wilayah kecamatan.

“Jika diperlukan, tahun 2023 ini kami akan turun langsung mengadakan sosialisasi di setiap kecamatan,” tutupnya.(hel/faj)