Usung Spirit Gotong Royong Kultur dan Struktur NU Menyatu, Ketua PCNU Sumenep: Modal Masuki Abad Kedua NU

Media Jatim
(Dok. Media Jatim) PCNU Sumenep sukses menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Tasyakuran 1 Abad NU yang dihadiri ribuan nahdliyin.
(Dok. Media Jatim) PCNU Sumenep sukses menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Tasyakuran 1 Abad NU yang dihadiri ribuan nahdliyin.

Sumenep, mediajatim.com — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep menggelar peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dan Tasyakuran 1 Abad NU, Kamis (09/03/2023). Kegiatan yang sekaligus dilaksanakan peresmian 100 Cabang Baitul Mal wat Tamwil Nuansa Ummat (BMT NU) Jawa Timur ini dipusatkan di Graha NUansa, Gapura, Kabupaten Sumenep.

Agenda akbar ini dilakukan dengan kebersamaan dan gotong royong antar-elemen Nahdlatul Ulama. Mulai dari elemen dalam struktur NU di berbagai tingkatan kepengurusan, hingga warga Nahdlatul Ulama atau Nahdliyin di lingkungan kultur di akar rumput.

“Spirit gotong royong menyatunya kekuatan kultur dan struktur NU ini merupakan modal utama memasuki abad kedua Nahdlatul Ulama di Sumenep,” ujar Ketua PCNU Sumenep KH A Pandji Taufiq kepada mediajatim.com.

Animo Nahdliyin dalam melakukan gotong royong demi suksesnya acara tersebut merupakan hal yang patut diapresiasi. Tercatat, kontribusi Nahdliyin di elemen struktur dan kultur itu di antaranya berupa beras, telur dan uang. Sedikitnya ada 547 kilo gram beras, 200 butir telur, dan uang Rp10.600.000 yang disumbangkan warga NU.

“Terima kasih yang sebesar-besarnya atas partisipasi panjenengan semua dalam kegiatan Isra’ Mi’raj dan tasyakuran 1 abad NU. Kami sebenarnya tidak punya kepentingan yang berlebih, tapi kepentingan kami hanya tasyakuran atas mencapainya perjalanan panjang Nahdlatul Ulama, yaitu ke-100 tahun,” ucapnya saat sambutan.

Dirinya juga menyampaikan rasa hormat setinggi-tingginya kepada kepada ibu-ibu Muslimat NU dan Fatayat beserta warga kultur lainnya di Gapura dan sekitarnya. Dimana ia telah bergotong royong di rumah-rumah warga yang tersebar di 9 titik mempersiapkan sajian dalam acara ini. Masing-masing menyiapkan 300 hingga 500 bungkus nasi.

Baca Juga:  Gramedia Gandeng Rumah Zakat Sumbang Sarana Pendidikan

“Yang terhormat ibu-ibu yang ada di sekitar Kantor BMT NU Jawa Timur ini, khususnya yang ada di 9 titik, yang mulai tadi malam mempersiapkan sesuatu, masak-memasak sehingga semuanya bisa disajikan kepada panjenengan semua. Masakannya di masak di 9 titik secara gotong royong,” kata Kiai Pandji.

Sementara itu, Ketua NU-Care LAZISNU Sumenep Quraysi Makki mengatakan, keterlibatan warga dalam kegiatan ini terbilang antusias. Menurutnya, kegiatan NU tak hanya dirasakan dan dinikmati oleh sesama pengurusnya saja, melainkan juga oleh seluruh warganya.

Ia pun menegaskan bahwa sukses tidaknya kegiatan NU tidak hanya dilihat dan diukur dari konsepnya yang megah. Tetapi justru lebih dari itu ialah sejauhmana keterlibatan warganya dalam bergotong-royong menyukseskan kegiatan tersebut.

“Ini pentingnya gerakan konsolidasi kita. Bahwa keterlibatan warga untuk acara-acara NU harus terus dirajut. Karena bagaimanapun kedekatan struktur dan kultur cukup dipererat,” ungkapnya.

Dalam menapaki perjalanan di abad kedua, kuatnya kebersamaan dan gotong royong menjadi modal utama dalam membangun peradaban sebagaimana visi dan misi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Tentu, menurutnya, dimulai dengan upaya-upaya melibatkan warga di setiap kegiatan ke-NU-an.

“Jadi jumlah ini cukup menandakan bahwa warga NU sangat solid. Dan memiliki partisipasi tinggi dalam menyukseskan Tasyakuran 1 Abad NU Sumenep,” tuturnya.

Baca Juga:  Jelang Pelantikan Pengurus, SKK Migas Jabanusa Kunjungi KJS

Ketua PAC Muslimat NU Gapura, Ny Alima mengapresiasi kegiatan 1 Abad NU ini. Dirinya merasa bersyukur atas tercapainya usia 100 tahun tersebut. Itulah yang mendorong dirinya bersama para ibu-ibu warga sekitar bergotongroyong menyiapkan segala yang berkaitan dengan konsumsi jamaah.

“Alhamdulillah kami warga NU diberi kesempatan untuk bersama-sama berkontribusi di momen 1 Abad NU ini,” terangnya.

Warga pun antusias menyiapkan semua konsumsi jamaah yang jumlahnya lebih dari 4.000 orang.

Bupati Sumenep Ahmad Fauzi mengaku salut dengan gerakan keumatan PCNU Sumenep. Apalagi sampai mampu menyatukan nahdliyin di struktural maupun kultural.

Spirit gotong royong penyatuan NU struktural dan NU klutural, bagi Bupati Sumenep terbilang sangat penting. Hal itu dapat membendung gelombang fitnah yang menjurus pada upaya meretakkan NU struktural dengan NU kultural.

“Sebagai warga NU, saya turut bersyukur dan bangga. Jaya terus NU, terutama NU di Kabupaten Sumenep,” tegas Bupati Fauzi.

Pria yang akrab disapa Ra Fauzi itu mengajak seluruh unsur NU agar terus menjadi mitra positif bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep. Kemajuan Kabupaten Sumenep sejauh ini diakuinya tidak terlepas dari peran nyata NU.

“Baik di bidang pendidikan, kesehatan, budaya, sosial, keagamaan, dan politik kebangsaan. NU sangat besar peran dan jasanya dalam memajukan bangsa ini,” tegas Ra Fauzi. (*/nam)