Kronologi Mahasiswi Magang Diraba Petinggi Bank Jatim Sumenep, Pelaku Ternyata Suami Polwan Berpangkat AKP!

Media Jatim
Bank Jatim Sumenep
(Dok. Voi) Kantor Bank Jatim.

Sumenep, mediajatim.com — Mahasiswi salah satu kampus di Bangkalan, ND, sampai saat ini masih trauma.

Hati dan pikirannya masih terluka. Bahkan, ND juga masih menutup diri dan tidak bisa dengan mudah berbicara dengan banyak orang seperti biasanya.

Sebagaimana diberitakan mediajatim.com sebelumnya, perempuan asal Kecamatan Lenteng ini menjadi korban dugaan pelecehan saat magang di Bank Jatim Cabang Sumenep pada 6 April 2023 lalu.

Terduga pelaku berinisial M, seorang petinggi Bank Jatim Cabang Sumenep, dan M juga diketahui sebagai suami dari AKP W, anggota Polres Sumenep.

Hasil penelusuran mediajatim.com, kejadian itu bermula saat ND diajak M berangkat dari Kantor Bank Jatim Cabang Sumenep menuju ke rumah nasabah di Kecamatan Bluto dengan menaiki mobil.

Di dalam mobil tidak hanya ND dan M, tapi juga ada NR, yang juga pegawai Bank Jatim, lalu, seorang sopir.

“Sesampainya di Bluto, ternyata hanya beli ikan di pasar, tidak ke rumah nasabah,” ungkap sumber mediajatim.com, S, Kamis (25/5/2023).

Setelah datang dari Kecamatan Bluto, tambah S, terduga pelaku menurunkan NR dari mobil yang mereka tumpangi di Desa Parsanga, Kecamatan Kota.

Baca Juga:  Lima Profesi Mediator UNIJA Dilantik, Rektor Minta Tingginya Angka Perceraian di Sumenep Diatensi

Selanjutnya, M mengajak ND ke Kecamatan Lenteng dengan alasan akan melaksanakan salat di salah satu masjid.

“Sekaligus katanya si M ini mau mampir ke rumah ND, bilangnya mau silaturahmi ke ibunya dan ingin ngasih ikan dan buah yang telah dia beli,” terang S.

Dalam perjalanan menuju Kecamatan Lenteng itulah ND mendapat perlakuan tidak senonoh dari M.

“Korban disentuh bagian tubuhnya, korban sudah menegur dan menjauh, tapi pelaku tetap saja melakukannya,” bebernya.

Keesokan hari pascakejadian, teman korban berinisial L langsung membuat laporan ke pihak kepolisian Sumenep.

Banner Iklan Media Jatim

“Kami juga sudah dua kali datang ke Sumenep guna memberikan pendampingan terhadap korban, dan kami juga menemui Pemimpin Cabang Bank Jatim Sumenep untuk mengantar surat penarikan mahasiswa magang tersebut,” jelasnya.

Saat itu, keluarga korban juga bersikukuh perkara ini diselesaikan secara hukum karena saat itu korban mengalami trauma berat.

“Apabila Polres Sumenep tidak becus mengurus kejadian ini, kami sudah berkomitmen untuk dilanjutkan ke Polda Jatim, termasuk kami sudah menginformasikan hal ini ke kementerian pendidikan,” paparnya.

Sementara apabila korban dan keluarganya mendapat intimidasi, sambung S, pihaknya akan berkirim surat ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Jawa Timur.

Baca Juga:  Hari Pertama Bertugas, Pj Bupati Bangkalan Disambut Demonstrasi

“Karena kami sebelumnya sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan LPSK,” imbuh S.

S juga membeberkan, M dan AKP W sempat mendatangi rumah ND untuk meminta maaf namun korban tidak mau ditemui.

“Terduga pelaku bersama istrinya sampai meminta bantuan kepala desa untuk menemui korban, tapi korban tetap tidak mau, bahkan istri terduga pelaku maksa masuk sambil nangis-nangis minta maaf,” sambung S.

Pihak Bank Jatim Cabang Sumenep juga sempat datang ke rumah ND menaiki mobil yang pernah dipakai M melakukan tindakan pelecehan.

“Korban pingsan hingga tiga kali, karena mengingat kejadian yang dialami,” kata S.

Oleh sebab itu, S memastikan dugaan tindak pidana pelecehan ini bukan sebuah kesalahpahaman yang berujung pada pencabutan laporan sebagaimana disampaikan Kasi Humas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutyoningtiyas beberapa waktu lalu.

Pihak Bank Jatim Cabang Sumenep juga sudah mendatangi kampus ND dan meminta maaf ke Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) universitas.

S juga menyinggung kemungkinan keluarga korban terpaksa mencabut laporan polisi tindak pidana kekerasa seksual itu.

“Mungkin saja demikian,” pungkasnya.(fa/ky)