Khusus Disabilitas, Buat Paspor Tak Perlu Daftar Online dan Bisa Langsung Rekam di Kantor Imigrasi Pamekasan

Media Jatim
Paspor Pamekasan
(M. Arif/Media Jatim) Pemain Persam didamping Manager Irul (kanan) berkonsultasi ke Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Pamekasan, Senin (26/6/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Pamekasan menerima silaturahmi dan konsultasi pemain Perkumpulan Sepak Bola Amputasi Madura (Persam), Senin (26/6/2023).

Silaturahmi tersebut bertujuan untuk konsultasi terkait persyaratan pengajuan atau pembuatan paspor bagi warga disabilitas.

Mereka, para pemain disabilitas ini, memerlukan paspor karena dinyatakan lolos seleksi pada tahap satu Tim Nasional Sepak Bola Amputasi Indonesia atau Indonesia Amputee Footbal (INAF).

Pemain disabilitas ini yakni warga Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Bangkalan, Moh. Sulton (23), warga Desa Campor, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Sugianto (40) dan warga Desa Kertagena Daja, Kecamatan Kadur, Pamekasan Ahmad Faiz Rofiki (21).

Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Tikkim) Kantor Imigrasi Pamekasan Harsya Wardhana Soebagjo menjelaskan, warga disabilitas dilayani khusus.

“Kalau orang biasa harus mendaftar via online dulu, namun untuk dua golongan ini (lansia dan disabilitas, red), tinggal datang dan melakukan rekam foto ke Kantor Imigrasi,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Senin (26/6/2023).

Baca Juga:  Berdalih Tak Punya Tempat, Disperindag Pamekasan Belum Pindah Tenda Bekas TPS Pasar Kolpajung

Mengenai persyaratan pembuatan paspor untuk disabilitas, kata Harsya, tetap sebagaimana pengajuan biasanya, yakni, menyiapkan e-KTP, kartu keluarga (KK), buku nikah atau akta kelahiran atau ijazah.

“Biaya paspor biasa Rp350 ribu, dan untuk e-Passport Rp650 ribu sedangkan untuk yang selesai dalam sehari Rp1 juta,” ujarnya.

Manager Persam M. Khairul Umam mengatakan bahwa silaturahmi ini bertujuan untuk mengetahui apa saja persyaratan pembuatan paspor bagi pemain sepak bola amputasi.

“Persam dapat panggilan untuk mengikuti seleksi Timnas amputasi kedua di Jakarta pada 3 Juli 2023 mendatang, dan jika nanti dinyatakan lolos tahap ini, kita tinggal datang langsung merekam ke Imigrasi,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Senin (26/6/2023).

Baca Juga:  Rekap PPK Lenteng Tingkat Kabupaten Sumenep Disorot, 2.000 Suara Caleg Lenyap!

Pria yang akrab dipanggil Irul itu menambahkan, bahwa silaturahmi tersebut juga untuk mengetahui secara langsung apakah ada perbedaan untuk pembuatan paspor disabilitas dan nondisabilitas.

“Alhamdulillah tadi persyaratan lengkap, dan jika dinyatakan lolos, tinggal nanti rekam foto saja, tidak perlu bolak-balik lagi,” katanya.

Salah seorang pemain Persam asal Desa Campor, Kecamatan Proppo, Pamekasan, Sugianto (40) mengaku bersyukur bisa diterima baik di kantor Imigrasi Pamekasan.

“Kami sudah diberikan arahan dan penjelasan tadi, mengenai persyaratan pembuatan paspor, tinggal bagaimana kami bisa memberikan yang terbaik di seleksi tahap dua nanti,” ungkapnya.

Sugianto memohon doa dan dukungan masyarakat Madura agar diberi kemudahan dan kelancaran saat mengikuti seleksi nanti sehingga bisa mengharumkan nama Madura.(rif/ky)

Respon (3)

Komentar ditutup.