Alfian Beberkan Lika-liku di Grand Launching CV Jawara: Dari Dipersulit Bea Cukai Madura hingga Punya 2.000 Mitra Toko Retail

Media Jatim
Rokok Jawara
(Ongky Arista UA/Media Jatim) Grand Launching Produk Rokok Herbal CV. Jawara Internasional Djaya di Gedung Prima Jaya Abadi, Pamekasan, Minggu (10/9/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — CV. Jawara Internasional Djaya menggelar Grand Launching Produk Rokok Jawara Herbal dan Pengundian Hadiah Umrah di Gedung Prima Jaya Abadi Pamekasan, Minggu (10/9/2023).

Pada grand launching yang mengusung tag line, “Jawara Rajanya Kretek Herbal” tersebut, Direktur CV. Jawara Internasional Djaya Marsuto Alfianto membeberkan lika-liku membangun perusahaan rokok.

“Sejak 2011 saya menjadi advokat, dan 2023 ini untuk pertama kalinya berdiri sebagai pengusaha,” terangnya di hadapan ribuan tamu undangan, Minggu (10/9/2023).

CV. Jawara, lanjut Alfian, didirikan pada 7 Maret 2022. Tetapi baru mendapatkan izin dari Kantor Bea Cukai Madura pada 13 Februari 2023.

“Satu tahun kita mengurusnya, waktu yang cukup lama,” papar Sekjen Peradi RBA Madura itu.

Prosesnya pun tidak mudah, kata Alfian. Disperindag Pamekasan turun melakukan survei lapangan ke CV. Jawara Internasional Djaya.

“Satu tahun akhirnya baru terbit, tidak mudah sama sekali,” ungkap Alfian.

Dia mengaku sempat merasa berat mendirikan perusahaan rokok ini, dan hal paling berat kata Alfian adalah mengurus izin dari Bea Cukai Madura.

“Sulitnya ialah untuk mendapatkan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC), dan ini bukan dari Disperindag atau Pemkab Pamekasan, tapi dari Bea Cukai Madura,” jelasnya.

Baca Juga:  Polres Pamekasan Kirim 1 Truk Bantuan untuk Korban Banjir di Jawa Tengah

Sulitnya mendapat NPPBKC ini, tuding Alfian, salah satu efeknya ialah semakin membuka lebar keran peredaran rokok ilegal di Madura.

“Maraknya rokok ilegal itu diakibatkan sulitnya mendapat NPPBKC, mohon Kepala Bea Cukai Madura untuk mempermudah usaha rokok legal di Madura,” tegasnya.

Bea Cukai Madura, tambah Alfian, seharusnya mendorong pengusaha di Madura untuk bergerak di sektor rokok resmi sehingga bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional dengan cara mempermudah dan mempercepat pengurusan izin.

“Kenapa Madura terkenal dengan rokok bodong? Karena dipersulit mengurus izinnya oleh Bea Cukai Madura,” ungkap Alfian disambut tepuk tangan ribuan tamu undangan.

Namun dia bersyukur, kesulitan yang dialami CV. Jawara terpecahkan. Alfian juga mengaku cukup bersabar dan saat ini, perusahaan yang beralamat di Jalan Raya Palengaan KM. 01 itu memiliki karyawan hampir 400 orang.

“Ada tenaga linting, mesin, sales, marketing, packing, administrasi dan lain-lain. Jawara sukses karena mereka dan akhirnya tampil sebagai rokok resmi, dan semua proses ini juga untuk menegaskan bahwa di Madura juga ada rokok yang resmi,” ujarnya.

Baca Juga:  IMG Sampang Minta Kemenag Putus Kontrak Penerbit Buku Ajar MTs dan MA yang Menyimpang

Alfian berkomitmen untuk menjaga kualitas produknya. Salah satu cara yang dia lakukan adalah dengan mengapresiasi karyawannya.

“Kita beri penghargaan kepada the best linting, packing, tenaga mesin dan semua kita apresiasi, tujuannya, untuk memotivasi kerja-kerja mereka demi kesuksesan CV. Jawara ke depan,” tukasnya.

Selian itu, CV. Jawara juga akan melakukan undian rutin berhadiah umrah untuk seluruh toko retail di seluruh Madura setiap tiga bulan.

“Pada undian kali ini kita undang Forkopimka, agar disaksikan bahwa ini bukan penipuan, dan setiap tiga bulan kita akan gelar undian umrah ini,” ungkapnya.

Selebihnya dia mengajak seluruh pihak untuk saling mendukung. “Jika produknya tidak enak sampaikan ke kami dan jika nikmat sampaikan ke teman-teman terdekat Anda semua,” pesannya.

Saat ini, CV. Jawara Internasional Djaya memiliki 2.000 mitra toko retail di Madura dan dengan ini pula CV. Jawara menjadi salah satu perusahaan tercepat membangun mitra out let di Pamekasan, Sampang dan Sumenep.

Atas pencapaian yang disebut terakhir inilah CV. Jawara mendapat penghargaan dari Bank BRI Pamekasan sebagai Perusahaan Tercepat Menjalin Mitra Toko Retail.(*/ky)

Respon (1)

  1. Pengalaman saya, perijinan yang paling lambat adalah di pemerintah daerah, justru di Bea Cukai itu lebih cepat apabila semua persyaratannya sudah sesuai prosedur.

Komentar ditutup.