Hanya UIM yang Punya Bank Amal: Mahasiswa dan Dosen Hunting Sampah di Acara-Acara NU!

Media Jatim
UIM Pamekasan
(Dok. Media Jatim) Gerakan Bank Amal Sampah UIM Pamekasan pada HSN PCNU, Rabu (18/10/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Kegiatan seremonial dan kegiatan apa pun yang melibatkan banyak orang kerap menyisakan sampah.

InShot_20241111_121036630
InShot_20241111_154314461

Apakah itu acara jalan-jalan sehat (JJS), perayaan hari-hari besar dan peringatan hari jadi yang dikemas dengan melibatkan banyak orang.

Selalu menyisakan sampah utamanya plastik–bungkus dari berbagai barang konsumsi panitia, peserta dan undangan acara.

Di tengah kondisi-kondisi ini, Universitas Islam Madura (UIM) hadir. Mahasiswa dan dosen kampus tersebut turun dengan menggagas gerakan Bank Amal Sampah (BAS).

Dan untuk pertama kalinya, BAS yang digagas Fakultas Ekonomi UIM ini turun pada acara Pengajian Akbar Hari Santri Nasional (HSN) 2023 PCNU Pamekasan yang dihadiri kurang lebih 12 ribu orang di Kecamatan Proppo, Rabu (18/10/2023).

Baca Juga:  Puluhan Saksi Parpol di Pamekasan Geruduk Kantor PPK Tlanakan, Tuntut 15 TPS Hitung Ulang Suara

Pada acara tersebut, mahasiswa dan dosen berkolaborasi mendirikan stan untuk hunting sampah usai acara tersebut.

Sampah-sampah pada acara ini dikumpulkan lalu dipilah dan dijual. Kemudian hasil penjualannya diberikan kepada PCNU Pamekasan.

Dinas lingkungan hidup kabupaten sumenep_20241112_113109_0000
IMG-20241113-WA0037

Dekan Fakultas Ekonomi UIM Ach. Baihaki menerangkan, bahwa misi BAS adalah edukasi. “Misi kami adalah misi edukasi bilhal,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (20/10/2023).

Baihaki juga menerangkan, bahwa berkegiatan itu tidak hanya dengan kajian atau diskusi, tetapi bisa bilhal.

“Selama NU ada kegiatan, maka kami akan terus menginisiasi amal sampah ini, gerakan bilhal ini, dan sementara ini kita hanya fokus ke acara-acara NU,” jelasnya.

Baca Juga:  BRI Sumenep Launching Pasar Ramadan, Ada Promo Belanja Murah Diskon 75 Persen!

BAS ini, lanjut Baihaki, hasil diskusi antara dosen dan mahasiswa. “Kami adalah kampus NU, dan banyak dosen yang sudah selesai PKPNU, jadi sementara kita fokus ke kegiatan-kegiatan NU,” paparnya.

Baihaki berharap ada kesepahaman warga nahdliyin di Pamekasan ke depan, bahwa NU tidak hanya bisa dibangun dan harus dengan “kekuatan politik”.

“Hal yang remeh sekalipun, jika digerakkan dengan gerakan yang baik, berdaya guna, maka akan juga menggerakkan NU, karena selama ini NU terkesan kumuh, tidak terbarukan, dan gerakan amal ini untuk menunjukkan bahwa NU bisa menepis semua itu,” pungkas Pendiri Langgher Peradaban Madura itu.(*/ky)