Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Mengenal Kasatlantas Polres Pamekasan: Jadi Polisi di Luar Kemampuan Ekonomi Keluarga!

Media Jatim
Kasatlantas Polres Pamekasan Baru
(Ongky Arista UA/Media Jatim) Kasatlantas Polres Pamekasan AKP L Rahmad Budiarto saat ditemui di kantornya, Kamis (9/11/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Sejak 6 Juli 2023, kursi Kasatlantas Polres Pamekasan bergeser dari tangan AKP Mokhamad Munir ke AKP Suryono.

Banner Iklan Media Jatim

Belum empat bulan, yakni pada 28 Oktober 2023, kursi Kasatlantas kembali bergeser dari AKP Suryono ke tangan AKP L Rahmad Budiarto.

mediajatim.com menemui AKP Rahmad di Kantornya, Kamis (9/11/2023). Kepada media ini dia mengatakan bahwa sebelum-sebelumnya belum pernah bertugas dan menginjakkan kaki di Madura.

“Ini pertama kali (sebagai Kasatlantas Polres Pamekasan, red),” ungkapnya.

Rahmad lahir di Kabupaten Tulungagung 1974. Dia menempuh pendidikan dari SD sampai dengan SMA di Tulungagung. Tugas pertamanya pun di Tulungagung.

“Dulu, saya driver Kapolres Tulungagung, tidak ada ajudan dulu, sopir merangkap tugas seperti ajudan hari ini. Lalu pindah ke Samsat, dan pindah ke Polsek Ngantru dan di sana kurang lebih 10 tahun,” paparnya.

Setelah itu, Rahmad mengikuti pendidikan sekolah inspektur polisi (SIP). Kemudian dia dipindahtugaskan ke Polresta Kediri. Di sana, dia pernah menjadi Kanit Pidsus Satreskrim setempat dan Panit Lantas Polsek Kota Kediri.

Baca Juga:  Dua Kali Larang Tabri Mundur, Ketua PWI Jatim: Dia Kader Terbaik di Jawa Timur

“2014 akhir saya pindah lagi ke Tulungagung sebagai Kanit Regident Polres Tulungagung sekitar tiga tahun. Lalu pindah ke Polres Kediri juga sebagai Kanit Regident. Lalu kembali lagi ke Tulungagung sebagai Kanit Lantas Polsek Kota,” paparnya.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

Pada 2021, Rahmad menjadi Kanit PJR Jatim IV Malang. Tidak lama kemudian atau pada Juli 2022, Rahmad berpindah tugas menjadi Kapolsek Pakel, Polres Tulungagung.

“Kurang lebih satu tahun tiga bulan dan sekarang geser ke Pamekasan,” ulasnya.

Sejak muda dan belum menjadi anggota Polri, Rahmad mengaku memegang tiga prinsip hidup, yakni serius, jujur, dan luwes.

Prinsip-prinsip itu Rahmad pelajari dari sang ibu. “Bapak sudah gak ada sejak saya kecil. Ibu saya petani. Saya bisa sampai ke titik ini, jadi polisi, ini di luar logika ekonomi keluarga. Saya hanya belajar kepada ibu sikap jujur, serius dan luwes,” katanya.

Baca Juga:  Dishub Sampang Angkat Bicara Terkait Pelat Mobil Dinasnya yang Mati

Dia meyakini, apa yang dia capai hari ini adalah hasil dari doa sang ibu. “Kok bisa saya jadi polisi, adik saya juga bisa dikatakan sukses, dan semua tidak bisa dinalar, padahal ibu saya tidak punya tanah, petani yang hanya sewa tanah,” bebernya.

Selain itu, Rahmad juga mengaku mencontoh satu karakter ibunya, yakni, selalu berbuat baik kepada orang lain.

“Membantu orang dengan ikhlas, tidak boleh tidak ikhlas dan tidak boleh mengharapkan apa pun, itu yang saya pegang hari ini,” katanya.

Di Satlantas Polres Pamekasan, Rahmad mengatakan bahwa yang pertama-tama akan ditegakkan adalah kedisiplinan berkendara warga.

“Kita lihat masih ada yang tidak pakai helm di jalan, ini akan kami sampaikan bahwa ini juga untuk keselamatan mereka masing-masing,” pungkasnya.(*/ky)