IMG-20250114-WA0012
Daerah  

Aksi PMII Sumenep Desak Polres Berantas Narkoba Ricuh, Polisi Pukul Demonstran hingga Luka

Media Jatim
PMII
(Dok. Media Jatim) Ratusan Kader PC PMII Sumenep saat melakukan aksi demonstrasi di Mapolres setempat, Senin (4/3/2024).

Sumenep, mediajatim.com — Ratusan Kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sumenep menggelar demonstrasi di Mapolres setempat, Senin (4/3/2024).

Aksi ini digelar untuk menuntut Polres Sumenep agar sigap mengatasi peredaran narkoba dan menjamurnya hiburan malam yang saat ini semakin masif.

Nahas, unjuk rasa ini diwarnai dengan aksi kekerasan oleh salah seorang anggota kepolisian hingga membuat satu massa aksi mengalami luka gores.

Ketua Pengurus Cabang (PC) PMII Sumenep Agus Salim menjelaskan bahwa Sumenep kental dengan adat ketimuran, artinya memiliki nilai moralitas yang sangat tinggi.

“Ratusan ribu santri tersebar di ratusan pesantren di Sumenep. Meski demikian, kabupaten berjuluk Kota Keris ini juga banyak hiburan malamnya. Anehnya justru tidak ditindak tegas oleh pihak kepolisian,” ungkapnya, Senin (4/3/2024).

Baca Juga:  PAD Pariwisata Sumenep Lampaui Target, Disbudporapar Klaim Akan Capai Rp1 Miliar di Akhir Tahun

Selain itu, Agus juga menilai bahwa Polres Sumenep abai terhadap peredaran narkoba yang semakin masif di Kota Keris ini. “Selama ini yang ditangkap hanya kurir-kurir kecil saja dan pecandunya,” imbuhnya.

Agus juga menyayangkan, selain soal narkoba dan hiburan malam, Polres Sumenep juga abai pada kasus-kasus Pungli.

“Kasus yang terkesan ditenggelamkan tanpa pernah diusut, yaitu kasus Pungli Pasar Ganding. Kasus ini sudah dilaporkan sekitar 2018 lalu, hingga sekarang belum ada perkembangan,” ujarnya.

Kesal dengan sikap Polres Sumenep, massa aksi meminta Kapolres Sumenep AKBP Henri Noveri Santoso untuk mengundurkan diri.

Baca Juga:  9.569 Guru Non-PNS di Sumenep Tak Dapat Tunjangan Profesi dari Kemenag 

Agus menambahkan bahwa dalam aksinya kali ini, ada kader PMII Sumenep yang terluka pelipisnya karena dipukul oleh pihak kepolisian.

“Kader kami yang dipukul polisi itu namanya Moh. Efendi Al-Fariz. Saat ini dia sedang istirahat di kontrakannya, karena merasa pusing akibat terkena pentungan polisi,” pungkasnya.

Berdasarkan pantauan mediajatim.com, aksi tersebut menjadi kisruh sebab Kapolres Sumenep tidak kunjung menemui para demonstran.(rif/faj)