web media jatim

Ratusan Kiai dan Warga Sumenep Istigasah Tolak Calon Tunggal di Pilkada 2024

Media Jatim
Sumenep
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Foto bersama kiai dan warga Sumenep usai Istigasah dan Halaqah Politik Santri di area kediaman KH. Muhammad Ali Fikri, Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Jumat (16/8/2024).

Sumenep, mediajatim.com — Ratusan kiai dan warga di Sumenep menggelar Istigasah serta Halaqah Politik Santri di area kediaman KH. Muhammad Ali Fikri, Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Jumat (16/8/2024).

Kegiatan ini digelar untuk merespons semakin kuatnya potensi calon tunggal pada Pilkada Sumenep 2024.

Koordinator Pelaksana Ahmad Kurdy Khan mengatakan, kegiatan ini digelar atas dasar ketidaksetujuan tokoh dan warga Sumenep terhadap calon tunggal pada Pilkada 2024.

“Karena calon tunggal ini akan merusak demokrasi. Calon tunggal bukan kemauan rakyat, tapi kepentingan elit politik,” ucapnya, Jumat (16/8/2024).

Kata pria asal Desa Beluk Kenek, Kecamatan Ambunten itu, kegiatan ini bukan semata-mata untuk silaturahmi dan memberi dukungan kepada Kiai Ali Fikri. “Akan tetapi, karena kami melihat demokrasi di Sumenep pada Pilkada 2024 tidak sehat,” ujarnya.

Kiai dan warga yang hadir, lanjut Kurdy, mempunyai pandangan yang sama untuk menolak calon tunggal.

“Kami menginginkan ada lawan dari petahana sehingga Pilkada Sumenep 2024 tetap kompetitif,” jelasnya.

IMG-20250307-WA0031
IMG-20250307-WA0029
IMG-20250307-WA0030
IMG-20250307-WA0028

Kurdy juga menuturkan, apabila Pilkada Sumenep 2024 terjadi calon tunggal, kiai dan warga yang hadir pada kegiatan ini akan melakukan aksi massa.

“Sebagai penolakan terhadap calon tunggal, kami akan melakukan aksi massa berupa istigasah dan menyampaikan aspirasi kepada elit politik yang ada di Kabupaten Sumenep,” bebernya.

Baca Juga:  Proyek SGMRP Libas Deadline 40 Hari, 2 Kali Minta Tambahan Waktu

Lebih lanjut Kurdy menjelaskan, kegiatan ini tidak akan berhenti di sini saja. Apabila nanti di Pilkada petahana menang, para kiai dan warga yang hadir saat ini berkomitmen untuk mengawal kebijakan pemerintah.

“Proses demokrasi tidak berhenti di Pilkada ini. Ke depan kami akan mengkritisi kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Karena keadilan tidak bisa turun sendiri, harus dituntun,” pungkasnya.(man/faj)