STKIP PGRI Sampang Diduga Potong Uang KIP Kuliah Mahasiswa Rp2,4 Juta

Media Jatim
Stkip sampang
(Moh. Syamsul Arifin/Media Jatim) Pintu masuk kampus STKIP Sampang, Selasa (22/10/2024)

Sampang, mediajatim.com — Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Sampang diduga memotong uang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah milik mahasiswa.

Dugaan itu mencuat setelah salah seorang mahasiswa STKIP Sampang membeberkan hal janggal berkaitan dengan dana KIP Kuliah tersebut.

Salah seorang mahasiswa STKIP Sampang yang enggan disebut namanya menuturkan bahwa uang KIP Kuliah per semester Rp7,2 juta.

Dengan perincian Rp2,4 juta untuk uang pendidikan dan Rp4,8 untuk biaya hidup.

Nah, nominal biaya hidup ini dipotong sama kampus separuh. Jadi kita menerima hanya Rp2,4 juta. Dimasukkan ke kampus separuhnya Rp2,4 juta,” ungkap dia, Selasa (22/10/2024).

Selain itu, dia juga mengatakan ada “peyitaan” buku tabungan mahasiswa penerima KIP Kuliah. Buku tabungan baru diserahkan kepada mahasiswa saat hendak pencairan.

Baca Juga:  Dewan Pers: Satu Narasumber Bukanlah Sumber!

“Setelah (pencairan, red) dari bank harus segera ke kampus, buku tabungannya dan uang cash Rp2,4 juta diserahkan ke pihak kampus,” bebernya.

Kata mahasiswa tersebut, kejadian itu sudah berjalan selama beberapa semester dan terjadi di setiap angkatan.

Dia menghitung uang yang disetorkan ke kampus sudah sekitar Rp19.200.000 per mahasiswa. Sementara jumlah penerima KIP Kuliah seangkatannya sekitar 33 mahasiswa.

Berdasarkan pengakuan dia, sempat ada perjanjian di atas materai bahwa uang KIP Kuliah harus dideposit ke kampus.

“Teman-teman tidak sempat baca, langsung disuruh tanda tangan, enggak tahu isinya apa,” beber dia.

Dia sempat menanyakan kepada pihak kampus mengenai alasan penyetoran uang KIP Kuliah itu namun jawaban pihak kampus tidak masuk akal.

Baca Juga:  Sidang Ketiga Perkara Pencemaran Nama Baik Wakil Ketua DPRD Sampang Datangkan Dua Saksi

“Kami menanyakan kepada Ketua STKIP, Ketua STKIP bilang, ‘karena kami tidak mau uang kalian habis foya-foya dan tidak bayar ke kampus’,” terangnya.

Selain daripada itu, lanjut dia, ada penerima KIP Kuliah yang sudah semester 9 tapi masih harus membayar menggunakan uang pribadi.

“Itu kan ada tabungan, nah itu gak boleh dipakai, suruh bayar sendiri. Kenapa tidak pakai uang tabungan yang ada,” herannya.

Dikonfirmasi terkait dugaan pemotongan uang KIP Kuliah tersebut, Ketua STKIP PGRI Sampang Moh. Ari Wibowo enggan memberi tanggapan.

Ari mengatakan saat ini kampus masih libur. “Jam masuk saja, hari Rabu,” katanya.(mj1/ky)