MediaJatim.com, Pamekasan – Stigma yang berkembang di sebagian masyarakat bahwa jurnalis hanya cenderung mencari kesalahan orang lain, dengan hanya meliput kejadian-kejadian yang bernilai negatif hendaknya diarahkan ke hal-hal yang positif dan membangun optimisme publik.
“Tapi, bukan berarti kita harus meninggalkan peran kontrol kita. Peran kontrol harus tetap dilakukan. Berita yang mengkritik tidak dilarang, akan tetapi harus berimbang dan solutif. Berimbang dan solutif ini yang saya sebut bertanggung jawab. Tidak hanya menyajikan berita bernuansi kritik, akan tetapi juga menyampai solusi dalam berita yang kita tulis,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan, Abd Aziz, saat menyampaikan sambutan dalam acara rapat kerja PWI di kantor mediamadura.com, Jalan Dirgahayu Nomor 19 Kelurahan Bugih, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Jumat (22/2/2019).
Aziz meminta agar semua pengurus dan anggota organisasi profesi wartawan itu mampu menyalurkan energi positif kepada khalayak melalui pemberitaan di medianya masing-masing.
“PWI harus menjadi penyalur energi positif kepada khalayak dengan membangun optimisme dan mendorong kemajuan dalam banyak hal, dan ini sejalan dengan kode etik jurnalis, yakni niat dan itikat baik harus menjadi pondasi ideologis dalam menjalankan tugas-tugas jurnalistik di lapangan,” tegas Aziz.
Ia menegaskan, agar insan pers mempertahankan kepercayaan publik pada media massa. Sebab, saat ini, masyarakat masih lebih percaya pada informasi media massa dibandingkan media sosial (medsos). Kepercayaan itu, harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan, sehingga peran insan pers akan dirasa sangat penting dan berguna.
Dalam kesempatan itu, Ketua PWI Pamekasan juga mengingatkan kembali tentang komitmen masyarakat pers untuk mendukung kemajuan ekonomi kerakyatan di era digital, sebagaimana telah menjadi tema Hari Pers Nasional (HPN) 2019 yang digelar di Surabaya pada pada 6 hingga 9 Februari 2019.
Tema HPN 2019 adalah “Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital”. Tema ini diangkat, karena telah menjadi komitmen bersama antara masyarakat dengan pemerintah, untuk sama-sama berperan aktif dalam memajukan ekonomi kerakyatan berbasis digital.
Dengan demikian, maka pengurus dan anggota PWI di daerah, perlu mengimplementasi tema HPN 2019 dalam bentuk aksi nyata. “Makanya, Raker PWI Pamekasan saat ini, hendaknya mengacu kepada komitmen masyarakat pers sebagaimana tertuang dalam tema itu HPN 2019 itu,” kata Aziz melanjutkan.
Pendalaman dan rencana teknis dari tema HPN 2019 tentang “Media dan Ekonomi Digital” penting untuk ditindak lanjuti oleh para pengurus dan anggota PWI Pamekasan, dengan memperhatikan dan menselaraskan dengan kepentingan masyarakat lokal Pamekasan.
“Konsepsi nilai-nilai keagamaan kita ini kan “khoirunnas anfauhun linnas/sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi manusia lain,” ucap Aziz.
Sehingga, sambung dia, menetapkan program dan rencana aksi yang bermanfaat untuk kepentingan umat dan bangsa hakikatnya adalah tugas kemanusiaan sejati. “Dan PWI harus menjadi pelopor dalam hal ini,” imbuh perwata Perum LKBN Antara itu.
“Saya yakin, program yang baik dan memiliki dampak sosial yang baik untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, akan mendapat dukungan dari elemen masyarakat yang memiliki visi yang sama dengan program yang hendak kita gelar nantinya,” kata Aziz.
Selain menetapkan agenda kerja dan rencana aksi, raker pertama PWI Pamekasan periode 2018-2021 ini juga membubarkan kepanitiaan Konfercab dan Pelantikan Pengurus PWI Pamekasan 2018-2021 yang diketuai oleh Ketua Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Pamekasan Tabri Syaifullah Munir.
Reporter: A6
Redaktur: Sulaiman