Lawan Narkoba, Baanar Ansor Kadur Datangi Kepolisian

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, Pamekasan-Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar) Kecamatan Kadur menduduki markas kepolisian sektor (mapolsek) setempat, Selasa (14/3). Turut menyertai pengurus PAC beserta jajaran, Satkoryon Banser, MDS Rijalul Ansor, dan sebagian pengurus tingkat ranting.

“Penggunaan narkoba di daerah Kadur cukup parah. Pesta sabu-sabu kurang begitu disikapi secara baik oleh pihak terkait. Kami berharap, Polsek Kadur bisa sigap menyikapinya,” terang Kepala Baanar GP Ansor Kadur, Lif Khodir.

Jebolan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan tersebut selanjutnya teken kontrak kerjasama dengan Polsek Kadur. Isinya, Polsek Kadur mendukung kegiatan Baanar Kadur terkait kampanye, sosialisasi, dan even lainnya yang menyangkut pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kecamatan Kadur.

Baca Juga:  HUT Ke-12 BAROXZ; Patungan Demi Aksi Kemanusiaan

“Kita harapkan Polsek Kadur berkenan memfasilitasi izin kepada Pengurus Baanar Kecamatan dan Baanar Desa dalam melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba di lingkungan Kecamatan Kadur.  Sementara dari pihak Baanar nanti menyiapkan SDM-nya dalam melaksanakan sosialisasi bahaya narkoba,” tambah Sekretaris PAC GP Ansor Kadur Fathorrahman.

Kepala Satkoryon Banser Kadur Sule Sulaiman menambahkan, kasus peredaran narkoba di Kecamatan Kadur, sejauh ini tampaknya kurang terekspos ke publik. Padahal, di daerah ujung timur Kabupaten Pamekasan tersebut terindikasi menjadi bidikan penyebaran barang haram tersebut. Geng motor yang cukup merebak di dalamnya menjadi sasaran utama.

Baca Juga:  Jaga Solidaritas, Peccot Mania Berbagi Takjil dan Buka Puasa Bersama

Kehadiran aktivis GP Ansor disambut hangat oleh Kapolsek AKP Agus Susanto, S.Sos. Dia siap bersama GP Ansor Kadur memerangi narkoba dan menyikapi setiap hal yang mengganggu ketenteraman masyarakat di wilayah Kadur.

Sebelum teken kontrak, kapolsek berbagi wawasan terkait Perang Candu di China. Menurutnya, itu salah satu strategi Inggris untuk menghancurkan China. Generasinya dibuat teler lewat narkoba, sehingga tidak berpikir untuk memajukan negara. Bisanya hanya berhalusinasi.

“Indonesia saat ini menghadapi itu. Kita mesti sadar, Indonesia punya musuh. Mereka pasti ada keinginan untuk lebih maju meski menggunakan cara yang tidak baik,” tegasnya. (*)