web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Fakta Valid Kisruh Bantuan Kandang Ayam

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Kasus dugaan pemangkasan dana bantuan pembuatan kandang ayam Pendamping Kelompok Usaha Bersama Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (KUBE Bekerja) Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan terus jadi perbincangan. Namun dugaan itu ditepis pihak desa, melalui Haji Ali selaku Plt Sekretaris Desa Bangkes.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Ali, sapaan akrabnya mengatakan, uang yang dari KUBE memang Rp500 ribu. Tapi ke masyarakat diberikan Rp400 ribu. Terkait uang yang Rp100 ribu yang diduga sebagai pungutan liar (pungli), itu tidak benar.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Kami hanya meminta untuk kepentingan KUBE itu sendiri. Sejatinya tidak harus Rp100. Hanya saja disepakatinya Rp100 ribu oleh anggota. Jadi itu bukan pungli,” terangnya, Selasa (19/11/2019).

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Uang yang Rp100 ribu itu, kata Ali, nanti tetap akan dikelola untuk kepentingan KUBE. Dia menambahkan, pemuda yang mempersoalkan hal ini untuk bisa konfirmasi ke pihak terkait. Menurutnya, pihak pemerintah desa apalagi kepala desa sama sekali tidak menyentuh soal program tersebut.

Baca Juga:  Ternyata Hasil Lab Air DAM Sumput Berbusa Belum Selesai

“Jangankan soal keuangannya, musyarawahnya pun saya yang ikut. Bukan ibu kades. Beliau mewakilkan ke saya waktu itu. Jadi tolong agar tidak memelintirkan informasi yang tidak benar. Masyakarat malah tidak mempermasalahkan ini. Karena jelas, itu kesepakatan, dan untuk kepentingan KUBE. Bukan untuk hal lain,” ungkapnya.

Hal itu diperkuat oleh pendamping KUBE, Jailani mengatakan, uang yang diberikan oleh ketua kelompok (ketua UPKK) kepada penerima bantuan RTMP itu bukan dipotong. Melainkan, sebagai Iuran Kesejahteraan Sosial (IKS) atau simpanan awal.

“Begini, sebenarnya untuk yang Rp100 ribu itu sebagai simpanan awal di masing-masing UPKK. Mereka kan juga kelompok usaha bersama (KUBE) sekaligus. Lha itu ada kuitansinya,” ujar Jailani, Selasa, (19/11/2019).

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Jailani mengaku, tidak ada aturan khusus untuk melakukan simpanan atau iuran seperti itu. Permintaan itu, lanjutnya, sebagai upaya dari pihak pendamping KUBE Bekerja Kecamatan Kadur agar para keluarga penerima manfaat (KPM) bisa mandiri bersama KUBE. Itu di setiap UPKK di daerahnya untuk keberlangsungan program tersebut.

Baca Juga:  IAA Jember Bakal Dirikan Kafe

Jailani memaklumi misal ada KPM yang merasa dana yang diterimanya itu terpotong, karena kemungkinan belum menerima informasi dengan adanya IKS yang disarankan di setiap KUBE Bekerja yang ada.

“Karena di setiap kami melakukan sosialisasi tentang KUBae, supaya program KUBE berjalan dengan lancar salah satu caranya dengan mengadakan iuran itu tadi. Mungkin saja pas dikira pungli,” katanya.

Menurutnya, soal iuran ini sudah disosialisasikan. Di mana iuran tersebut dapat digunakan untuk keberlangsungan program ini minimal sampai masa-masa produksi. Di antaranya jika kekurangan pakan, ternaknya sakit, penyuluhan pemeliharaan ternak dan lainnya.

“Jadi, ketika sosialisasi saya meminta untuk setiap ketua UPKK berupaya mengelola keuangan itu jangan sampai program ini macet di tengah jalan, tidak sampai masa produksi,” paparnya.

Jailani melanjutkan, dana simpanan yang terkumpul di masing-masing UPKK itu agar dilakukan transparansi. Agar tidak disalahgunakan dan jelas pengelolaanya, Jailani meminta tiap-tiap kelompok yang bertanggungjawab untuk mencatat.

Ia berharap, adanya upaya itu, setiap KPM yang secara otomatis menjadi anggota KUBE Bekerja, terlatih untuk mandiri dan merawat dengan adanya tersebut secara berkelompok.

Reporter: Gafur

Redaktur: Zul