Mediajatim.com, Sumenep – Di tengah pandemi covid-19, puluhan pemuda Desa Saur Saebus, Kecamatan Sapeken, Pulau Sapeken, Kabuapten Sumenep, Jawa Timur, melurug balai desa setempat, Kamis siang (14/05/2020).
Aksi ini dilakukan karena mereka menduga Bantuan Langsung Tunai Dana Desa atau BLT DD untuk warga terdampak covid-19, amburadul dan tidak tepat sasaran.
“Aksi ini adalah kelanjutan dari audiensi kemarin. Kami minta kejelasan (data) dari Desa,” ungkap Sahrul pada awak mediajatim.com.
Temuan warga, menurut Sahrul, ada data ganda penerima BLT DD di desa setempat. Misalnya, penerima BLT DD diduga kuat juga menerima bantuan lain dari pemerintah.
Di samping itu, pagu anggaran untuk BLT DD tidak sesuai dengan Peraturan Kemendes Tahun 2020. Desa hanya mengalokasikan 15% dari anggaran dana desa sebesar Rp. 1.227.322.000,-. Padahal, semestinya desa mengalokasikan 25% untuk BLT DD tersebut.
Salah seorang istri perangkat desa, diduga kuat juga menikmati bantuan yang diperuntukkan bagi warga yang rentan di tengah pandemi covid-19 ini.
“Kami akan kawal, sehingga bisa tepat sasaran dan benar-benar bermanfaat,” lanjut Sahrul.
Sekretaris Desa Saur Saebus, Zulkarnain membenarkan bahwa pihak desa mengalokasikan 15% dari pagu anggaran DD yang ada.
“Silahkan ke jalur hukum, jika BLT DD ini (alokasi 15%) dinilai cacat,” sanggahnya saat menemui massa.
Sebelum melurug balai desa, puluhan pemuda ini sudah melakukan audiensi. Namun sejumlah tuntutan, seperti adanya keterbukaan penerima manfaat BLT DD oleh pihak desa, dinilai tidak dipenuhi.
Reporter: NK
Redaktur: Sulaiman