Peringatan Haul Gus Dur Menggema di Pesantren IBU Jember

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Peringatan Haul ke-11 Gus Dur tidak hanya menggema di kalangan elit, tapi juga semarak di masyarakat pedesaan. Misalnya di Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum (IBU), Desa/Kecamatan Pakusari, masyarakat sekitar pesantren itu berinisiatif untuk menggelar tahlil dan istigotsah di masjid “Attaufiqi” yang terletak di kompleks pesantren tersebut. Tujuannya adalah untuk mendoakan Gus Dur.

“Ini juga inisiatif warga sekitar pesantren dan santri berbaur sini (masjid),” ujar pengasuh Pondok Pesantren Islam Bustanul Ulum, Ustadz Mochammad Hafidi usai peringatan Haul ke-11 Gus Dur, Rabu (30/12) malam.

Baca Juga:  Pembelajaran Tatap Muka Wajib Diimbangi Prokes yang Ketat

Menurut Ustadz Hafidi, keinginan masyarakat utuk mengenang hari wafatnya Gus Dur (haul) wajar karena beliau adalah sosok yang cukup merakyat. Sebagai tokoh NU dan cucu Mbah KH Hasyim Asy’ari, nama Gus Dur memang tak asing lagi di tengah-tengah masyarakat, dan pembelaannya terdahap wong cilik cukup gigih.

“Perjuangan Gus Dur tak bisa dipisah dari masyarakat kecil,” ungkapnya.

Ustadz Hafidi menegaskan, pembelaan Gus Dur terhadap kaum minoritas juga patut dicungi jempol. Begitu juga penghargaannya terhadap agama non Islam, cukup tinggi. Karena itu, tidak heran jika Gus Dur juga dicintai kalangan Muslim dan non Muslim.

Baca Juga:  Bupati Pamekasan Komitmen Tingkatkan Pembangunan SDM

“Gus Dur adalah sosok yang menjunjung tinggi pluralisme,” tambahnya.

Anggota Fraksi PKB DPRD Jember itu berharap agar santri dan masyarakat bisa meneladani sikapnya yang pluralistik, kejujurannya yang mendalam, dan perjuangannya yang gigih dalam membela kebenaran.

“Saya dan kita semua adalah muridnya Gus Dur. Semoga kita bisa meneladani prilakunya,” pungkasnya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: Sulaiman