Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Bupati Jember: Pencegahan Covid-19 Butuh Kesadaran dan Peran Masyarakat

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Lonjakan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Jember Jawa Timur, tak bisa dianggap sepele. Sebab, bukan tidak mungkin jumlah warga yang terpapar virus mamatikan itu akan semakin membengkak jika tidak ada penanganan yang serius.

Banner Iklan Media Jatim

Karena itu, Bupati dan Wakil Bupati Jember menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) PPKM bersama Forkopimda, camat, kepala desa dan sejumlah pengurus RT/RW di Pendapa Wahyawibawagraha, Senin, (21/6).

Dalam pengarahannya, Bupati Jember Hendy Siswanto meminta kepada RT/RW untuk meningkatkan perannya dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di tingkat lingkungan. Ia menilai, RT/RW merupakan ujung tombak dalam menyukseskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro (PPKM Mikro) di lingkungan, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan (Prokes).

Baca Juga:  Rutan Situbondo Bebaskan 13 Napi Karena Corona

“PPKM Mikro ini harus betul-betul diikuti, salah satu contoh konsistensi RT-RW dalam melihat warganya itu penting dilakukan,” ujarnya.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

Bupati Hendy juga meminta kepada RT/RW dan segenap lapisan masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya klaster baru Covid-19 di lingkungan masing-masing. Oleh karena itu, katanya, jika ada pendatang baru yang berkunjung ke Jember diharap untuk melapor kepada RT/RW setempat.

“Maka dari itu kami harapkan, bagi pendatang yang datang itu di (tes) antigen atau swab terlebih dahulu,” pintanya.

Baca Juga:  H Hendy: Jangan Sampai Terjadi, Orang Sekarat Masih Dimintai Ini dan Itu

Diakuinya bahwa selama ini pemerintah sudah banyak berbuat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, tapi jika tidak diikuti oleh kesadaran dan peran serta masyarakat, niscaya semuanya tak banyak menolong untuk membasmi Covid-19.

“Ada 5M (Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Ditambah lagi 3T, Testing, Tracing, dan Treatment. Nah ini peraturannya bagus. Hanya saja kitanya mau atau tidak untuk melaksanakannya,” pungkas Hendy.

Reporter: Saedi

Redaktur: Sulaiman