web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Tetap Kukuh Tolak Pembangunan Tambak Garam, Warga Gersik Putih Datangi DPRD Sumenep

Media Jatim
Gersik Putih
(Dok. Media Jatim) Warga Desa Gersik Putih yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Tolak Reklamasi (Gema Aksi) saat berdiskusi langsung dengan Komisi II DPRD Sumenep, Kamis (16/3/2023)

Sumenep, mediajatim.com — Warga Gersik Putih yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Tolak Reklamasi (Gema Aksi) mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Kamis (16/3/2023).

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Kedatangan mereka bermaksud untuk memperjuangkan nasibnya yang tengah terancam akibat rencana pembangunan tambak garam.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Berdasarkan keterangan Ketua Gema Aksi, Moh. Amirul Mukminin, masyarakat di desanya kini sedang terombang-ambing nasibnya akibat ambisi Pemerintah Desa (Pemdes) Gersik Putih untuk membangun tambak garam.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

“Pasalnya, titik yang rencananya akan dibangun tambak garam tersebut mengancam ekosistem alam sekaligus mata pencaharian warga,” jelasnya pada mediajatim.com, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga:  Warga Gersik Putih Sumenep Patroli Malam, Cegat Masuknya Material Pembangunan Tambak Garam

Di lokasi tersebut, kata Amir, memang merupakan tempat bagi warga untuk mencari nafkah. “Biasanya, warga mencari kerang dan kepiting untuk dijual,” imbuhnya.

Atas kenyataan tersebut, ia mengaku kecewa atas sikap Pemdes di desanya. Karena itu membuktikan, para perangkat desa tak peduli nasib rakyatnya. “Mereka (Pemdes, red.) telah melukai hati masyarakat,” ujarnya.

Kata Amir, alih-alih mendukung warganya, Pemdes justru menggandeng investor dan mendatangkan pengacara untuk memprovokasi warga bahwa lahan yang akan dibangun tambak sudah disertifikat.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Padahal, lanjut Amir, rencana pembangunan tambak garam di desanya hingga kini belum ada izin yang jelas, termasuk luas lokasinya juga berbeda-beda informasinya dari aparat desa.

“Ada yang menyebutkan hanya 30 hektare, ada yang sekian, tapi setelah kami cek melalui satelit, ternyata sekitar 45 hektar yang dibutuhkan untuk membangun tambak garam,” terangnya.

Baca Juga:  Warga Gersik Putih Gelar Istigasah Tolak Tambak Garam, 1.500 Nahdiyin Padati Masjid KH. Zainal Abidin

Karena itulah, pihaknya bersama warga Gersik Putih yang lain, dengan mengatasnamakan diri Gema Aksi, datang ke DPRD Sumenep untuk meminta dukungan.

Ketua Komisi II DPRD Sumenep, Subaidi, bersama sekretarisnya, Irwan Hayat, menerima keluhan warga Desa Gersik Putih.

Subaidi mengatakan siap membela masyarakat Gersik Putih. “Jika adanya pembangunan tambak garam tersebut akan mengancam pada kehidupan warga setempat, maka kami akan selalu bersama mereka,” tuturnya, Kamis (16/3/2023).

Bahkan dalam waktu yang dekat, pihaknya akan melakukan investigasi ke lokasi. “Insya Allah, hari Rabu mendatang,” pungkasnya.

Setelah audiensi Gema Aksi ke DPRD Sumenep, mediajatim.com mencoba beberapa menghubungi Kepala Desa Gersik Putih, namun tidak memberi tanggapan sama sekali.(mj11/faj)