web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Mengenal Zhavira Ayu Ratri Aldania, Pengusaha Muda yang Menekuni Bisnis sejak Kuliah

Media Jatim
Zhavira
(Dok/Media Jatim) Ketua BPC Hipmi Bangkalan Zhavira Ayu Ratri Aldania.

Bangkalan, mediajatim.com — Zhavira Ayu Ratri Aldania adalah figur perempuan yang ramai diperbincangkan di kalangan para pengusaha.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Bukan hanya karena parasnya yang cantik, tetapi juga karena keteguhan dan ketekunannya meniti karir dalam dunia bisnis.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Di usianya yang ke-28 tahun, Zhavira sudah berhasil mengelola sejumlah bidang usaha, mulai dari kerajinan tangan hingga kuliner.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Di bidang bisnis kerajinan tangan, Zhavira memproduksi dan menjual aksesori perempuan, seperti tas, pin, dan bando.

Aksesori yang dijual oleh Ibu dua anak ini sebenarnya sederhana. Tetapi karena produknya dikombinasikan dengan berbagai kearifan lokal, produk-produk Zhavira berhasil memikat hati banyak konsumen.

Baca Juga:  Jadi Incaran Pengusaha, Ini Keuntungan dan Kerugian Buka Usaha di Sekitar Kampus

“Karena hampir semua barang saya merupakan kerajinan tangan, usaha ini saya beri nama Radin Craft,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (5/5/2023).

Tidak puas mengelola usaha di bidang kerajinan tangan, pengusaha yang kini menjadi Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bangkalan itu memperluas jangkauan bisnisnya ke bidang kuliner khas Jepang, seperti mochi, mie, dan sushi.

“Karena melihat peluang yang besar pada tren makanan dan minuman anak muda, saya akhirnya ikut terjun di sana juga,” paparnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Perempuan yang saat ini tinggal di Jalan KH. Hasyim Asyari, Kelurahan Demangan, Bangkalan itu mengaku sudah menyukai dunia bisnis sejak semester I saat kuliah di Universitas Ciputra Surabaya tahun 2012 silam.

“Saat masuk kuliah, dan mengikuti masa orientasi, rasa ingin berbisnis saya sudah tumbuh, meskipun dimulai dari usaha aksesori pada saat itu,” katanya saat menceritakan pengalamannya.

Baca Juga:  Jadi Pemateri Seminar Entrepreneurship PC IPNU Pamekasan, Annisa Zhafarina Paparkan Pentingnya Koneksi Bisnis

Selain tumbuh secara autodidak, jiwa bisnis Zhavira sejatinya juga didorong oleh iklim akademik di kampusnya dulu.

“Jurusan yang saya ambil saat kuliah dulu, memang mewajibkan para mahasiswanya, termasuk saya, untuk punya bisnis,” ujarnya.

Sehingga mau tidak mau, lanjut Zhavira, kami harus mengelola bisnis. “Karena dengan tuntutan itu, akhirnya minat saya terus tumbuh, bahkan saat itu saya sudah sering ikut pameran,” ulasnya.

Lebih lanjut Zhavira bercerita, dulu karir bisnisnya pernah ditentang oleh orang tuanya. “Ibu dan Bapak saya dulu ingin saya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS),” tuturnya.

Namun seiring waktu, setelah dia membuktikan bahwa juga bisa sukses berkarir di dunia bisnis, akhirnya kedua orang tuanya juga turut merestui.

“Berada di dunia bisnis memang pendapatannya tidak tetap, kadang naik, kadang juga turun, tapi saat kita akhirnya mampu menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat yang memang memiliki keahlian, itu sangat membanggakan,” tutupnya.(hel/faj)