Bangkalan, mediajatim.com — Zhavira Ayu Ratri Aldania adalah figur perempuan yang ramai diperbincangkan di kalangan para pengusaha.
Bukan hanya karena parasnya yang cantik, tetapi juga karena keteguhan dan ketekunannya meniti karir dalam dunia bisnis.
Di usianya yang ke-28 tahun, Zhavira sudah berhasil mengelola sejumlah bidang usaha, mulai dari kerajinan tangan hingga kuliner.
Di bidang bisnis kerajinan tangan, Zhavira memproduksi dan menjual aksesori perempuan, seperti tas, pin, dan bando.
Aksesori yang dijual oleh Ibu dua anak ini sebenarnya sederhana. Tetapi karena produknya dikombinasikan dengan berbagai kearifan lokal, produk-produk Zhavira berhasil memikat hati banyak konsumen.
“Karena hampir semua barang saya merupakan kerajinan tangan, usaha ini saya beri nama Radin Craft,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (5/5/2023).
Tidak puas mengelola usaha di bidang kerajinan tangan, pengusaha yang kini menjadi Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bangkalan itu memperluas jangkauan bisnisnya ke bidang kuliner khas Jepang, seperti mochi, mie, dan sushi.
“Karena melihat peluang yang besar pada tren makanan dan minuman anak muda, saya akhirnya ikut terjun di sana juga,” paparnya.
Perempuan yang saat ini tinggal di Jalan KH. Hasyim Asyari, Kelurahan Demangan, Bangkalan itu mengaku sudah menyukai dunia bisnis sejak semester I saat kuliah di Universitas Ciputra Surabaya tahun 2012 silam.
“Saat masuk kuliah, dan mengikuti masa orientasi, rasa ingin berbisnis saya sudah tumbuh, meskipun dimulai dari usaha aksesori pada saat itu,” katanya saat menceritakan pengalamannya.
Selain tumbuh secara autodidak, jiwa bisnis Zhavira sejatinya juga didorong oleh iklim akademik di kampusnya dulu.
“Jurusan yang saya ambil saat kuliah dulu, memang mewajibkan para mahasiswanya, termasuk saya, untuk punya bisnis,” ujarnya.
Sehingga mau tidak mau, lanjut Zhavira, kami harus mengelola bisnis. “Karena dengan tuntutan itu, akhirnya minat saya terus tumbuh, bahkan saat itu saya sudah sering ikut pameran,” ulasnya.
Lebih lanjut Zhavira bercerita, dulu karir bisnisnya pernah ditentang oleh orang tuanya. “Ibu dan Bapak saya dulu ingin saya menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS),” tuturnya.
Namun seiring waktu, setelah dia membuktikan bahwa juga bisa sukses berkarir di dunia bisnis, akhirnya kedua orang tuanya juga turut merestui.
“Berada di dunia bisnis memang pendapatannya tidak tetap, kadang naik, kadang juga turun, tapi saat kita akhirnya mampu menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat yang memang memiliki keahlian, itu sangat membanggakan,” tutupnya.(hel/faj)
Respon (1)
Komentar ditutup.