IMG-20241009-WA0059
IMG-20241009-WA0060

Alissa Wahid Angkat Bicara Terkait Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya

Media Jatim
Terorisme
(Moh. Faiq/Media Jatim) Ketua PBNU Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid saat diwawancarai di Hotel Marriott Surabaya pada Rabu (7/6/2023).

Surabaya, mediajatim.com — Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap terduga teroris inisial BUB (52) di Jalan Kalimas Madya Gang III, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, Jumat (2/6/2023).

Terduga teroris tersebut diringkus oleh Densus 88 saat akan mengantarkan pakaian anaknya yang ada di pesantren.

Tertangkapnya terduga teroris tersebut mendapat respon dari Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Qotrunnada Munawaroh Wahid.

Lantaran kejadian itu, putri sulung KH. Abdurrahman Wahid itu mengatakan, akan merancang program penguatan ideologi kebangsaan di tingkat keluarga.

Baca Juga:  MIN 2 Sumenep Gelar Tasyakuran Purnasiswa Kelas Akhir, Kepsek: 36 Lulusan Adalah Hafiz!

Program ini, kata perempuan yang akrab disapa Alissa Wahid tersebut, nanti diupayakan dapat menangkal paham ekstremisme yang selama ini telah banyak mendidik warga Indonesia menjadi teroris.

Banner Iklan Media Jatim

“Paham ekstrem yang sekarang sudah banyak berkembang itu hanya akan menimbulkan ketegangan dalam keluarga. Melalui program tersebut, kami ingin membangun keluarga yang moderat,” ungkapnya, Rabu (7/6/2023).

IMG-20241008-WA0036
IMG-20241008-WA0037
IMG-20241008-WA0038
IMG-20241008-WA0035

Jadi, lanjut Alissa, kami ingin menghidupkan prinsip wasatiah lebih massif, melalui pendidikan keluarga. “Karena kami meyakini, sebenarnya hubbul wathan minal iman itu bisa hidup dan tumbuh dimulai dari keluarga,” tuturnya.

Baca Juga:  Pencari Biawak di Muncar Jadi Korban Pemukulan

Alissa menambahkan, sikap beragama yang ekstrem dapat dilawan dengan kehidupan keluarga yang memiliki prinsip maqasidus syariah. “Yakni dengan mengindahkan ukhuwah wathaniyah dan meningkatkan keterbukaan dalam beragama,” ucapnya.(fa/faj)