Display 17 Agustus _20240918_112934_0000

Untuk Tingkatkan Taraf Pendidikan Pekerja Migran, UNIJA Madura Teken MoU dengan KBRI Malaysia

Media Jatim
UNIJA dan KBRI Malaysia
(Dok. Media Jatim) Rektor UNIJA Madura Sjaifurrachman (kiri) usai menandatangani MoU bersama Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Malaysia Muhammad Firdaus, Kamis (30/11/2023).

Internasional, mediajatim.com — Universitas Wiraraja (UNIJA) Madura melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerja sama (PKS) dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Kamis (30/11/2023).

Penandatanganan untuk kerja sama Tridarma Perguruan Tinggi, Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan Akses Pendidikan bagi Anak Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia itu digelar di Kantor KBRI, Jalan Tun Razak Nomor 233, Kuala Lumpur.

Rektor UNIJA Madura Sjaifurrachman mengatakan, kerja sama ini dalam rangka memberikan layanan pendidikan bagi PMI.

“Pihak KBRI Malaysia sangat merespon positif gerak cepat kami, sebab, PMI di Malaysia banyak yang berasal dari Madura,” kata Sjaifur, Kamis (30/11/2023).

Baca Juga:  Rayakan Hari Jadi ke-5, Rumah Desa Hebat Sampang Kawal Terus Pendidikan Anak Daerah

UNIJA, lanjut Sjaifur, menjadi kampus pertama yang mengambil peluang ini setelah KBRI Malaysia menawarkan kerja sama kepada Perguruan Tinggi (PT) yang ada di Madura.

“Tujuan kami adalah untuk meningkatkan taraf pendidikan para PMI di Malaysia. Para pekerja migran yang ada di sana juga berhak mendapatkan pendidikan yang laik,” paparnya.

Banner Iklan Media Jatim

Kerja sama ini, imbuh Sjaifur, juga bagian dari upaya untuk meningkatkan kinerja tridarma perguruan tinggi yang salah satunya ialah melalui pengabdian kepada masyarakat.

“Penandatanganan kerja sama ini juga diharapkan dapat membentuk sinergi yang baik untuk saling berkolaborasi mengayomi pendidikan pekerja migran,” ujarnya.

Baca Juga:  UNIJA Nobatkan Duta Wiraraja 2023, Rektor: Dalam Diri Mereka Tersirat Visi Misi Kampus!

Sementara untuk program PJJ yang akan digelar UNIJA untuk PMI, lanjut Sjaifur, masih memerlukan izin resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI.

“Nanti kita serahkan ke fakultas. Yang jelas pembelajarannya nanti bisa daring, dan sewaktu-waktu juga bisa luring,” bebernya.

Selain itu, kedatangan UNIJA ke KBRI Malaysia juga untuk mengenalkan kampus yang terletak di ujung timur Pulau Madura tersebut.

“Semoga kerja sama ini menjadi wadah bertukar ide dan memberikan kontribusi bagi perkembangan sumber daya manusia Indonesia di mana pun berada,” pungkasnya.(mj21/ky)