Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

RMI Jatim Kaji Filosofi Dasar Warga Nahdliyin

Media Jatim

MediaJatim.com, Sidoarjo – Pengurus Wilayah Rabithah Ma’had Islamiyah (PW RMI) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur menggelar Daurah Santri Muasis NU se- Indonesia di Ponpes Al-Hamdaniyah Siwalan Panji, Kecamatan Buduran Sidoarjo, Jumat (31/01/2020).

Banner Iklan Media Jatim

Acara yang dihadiri ratusan kiai, bu nyai, Gawagis, Lora dan Pengasuh pesantren dari 8 Provinsi ini dalam rangka memperingati Harlah NU yang ke 94, dan juga untuk menggali filosofi dasar dari nahdliyin dalam menyikapi segala persoalan. Karena NU dalam mengambil keputusan tidak pernah grusah-grusuh.

“Tujuan utama dari kegiatan ini agar masyarakat paham terhadap perjuangan dan apa yang diperjuangkan NU. sebab semakin hari semakin banyak goncangan-goncangan,” kata Kiai M. Zakki Hadzik Ketua PW RMI NU Jawa Timur.

Kiai Zakki menegaskan bahwa kita harus berjuang memberikan pemahaman bahwa Cinta NU, Cinta NKRI dan sebaliknya. Ia menjelaskan bahwa fokus utama dari RMI menyebarkan islam yang ramah kepada kaum milenial.

Baca Juga:  Atasi Bullying Siswa, Dinas Pendidikan Sidoarjo Terapkan Sekolah Ramah Anak

“Saat ini banyak anak muda yang islamnya lebih kearah garis keras, oleh sebab itu kita kan memperkenalkan islam yang rahmatan lil alamin,” ungkapnya.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

Sementara Kiai Marsudi syuhud Ketua PB NU berharap pada putra-putri muasis pondok pesantren dan muasis Nahdliyin untuk dapat mengembangkan metodologi penyebaran pondok pesantren diluar pulau jawa. Sesuai dengan apa yang sudah diajarkan Pondok pesantren Nahdlatul Ulama (NU).

“Harapan PB NU kepada para muasis NU dapat mendirikan pondok pesantren di daerah luar jawa, hingga pada pelosok NKRI salah satunta seperti Kalimantan, Papua dan Sumatera. Sebab saat ini mayoritas Ponpes nahdlyin ada di pulau Jawa,” jelas Kiai Marsudi.

Baca Juga:  Mahfud MD Kunker di Maspion Grup Sosialisasikan RUU Omnibus Law

Kenapa haru ada ponpes di luar pulau Jawa? Marsudi Syuhud menjelesakan bahwa saat ini sudah ada beberapa pondok pesantren baru berdiri daerah luar jawa, dan pesantren tersebut beraliran agak keras.

“Padahal model ponpes seperti NU ini yang diinginkan dan mudah diterima oleh mereka. Dan juga PB NU setiap tahun terus memberikan beasiswa kepada para santri dan warga nahdliyin untuk belajar ke luar negeri,” ungkapnya.

Acara Daurah Santri Muasis akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 31 Januari – 02 Februari 2020 dengan diisi materi tentang ke NU-an dan membahasi kitab At-Tibyan Karya Hadratus Syaikh Kiai Hasyim Asyari.

Reporter: Syaiful Bahri

Redaktur: Sulaiman