MEDIAJATIM.COM | Jember – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan informasi (Kominfo) Kabupaten Jember Jawa Timur, Habib Salim mengungkapkan keinginannya agar semua wartawan dapat berpartisipasi dalam membangun Jember. Sebab, wartawan mempunyai keterampilan untuk membangun Jember , khususnya dari sisi pemberitaan potensi-potensi yang dimiliki Jember, misalnya pariwisata, dan sebagainya.
“Saya kira banyak yang bisa dilakukan wartawan untuk membangun Jember,” kata Habib, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan dalam Deklarasi Perserikatan Wartawan Jember (PWJ) Asyik di Yasrama, Jalan Rasamala Gang Sanggar Nomor 6, Kelurahan Baratan, Kecamatan Patrang, Jember, Ahad (11/4/2021) malam.
Habib, berharap agar semua wartawan kompak dan bersatu dalam membangun Jember yang lebih baik. Tanpa kekompakan, bisa jadi pembangun Jember hanya jalan di tempat. Diakuinya, semua wartawan memiliki kans yang sama untuk melibatkan diri dalam peran-peran penting pembangunan Jember. Sebagian wartawan memang tergabung dalam organisasi (profesi) tertentu. Tapi faktanya, semua wartawan bisa memasarkan Jember.
”Karena itu, semua wartawan akan kita rangkul untuk membangun Jember, karena semua punya potensi,” jelasnya.
Di tempat yang sama, salah seorang penggagas PWJ Asyik, Kustiono Musri menegaskan tekadnya untuk berperan serta dalam membangun Jember . PWJ Asyik, katanya, didirikan sebagai rumah besar wartawan Jember dari beragam latar belakang media dan organisasi profesi untuk membangun Jember yang lebih baik.
“Semua wartawan bisa bergabung dalam PWJ Asyik. Semua wartawan mempunyai hak dan kewajiban yang sama untuk membangun Jember. Tidak ada yang berhak mengklaim diri sebagai orang yang paling pantas membangun Jember,” urainya.
Sementara itu, Sekretaris Asosiasi Jurnalis Independen (AJI) Jember, Muhammad Faizin Adi Permana menegaskan dukungannya terhadap pendirian PWJ Asyik asalkan dapat meningkatkan profesionalitas anggotanya. Menurutnya, profesionalitas tidak ditentukan oleh selembar sertifikat UKW (Ujian Kompetensi Wartawan), atau apapun, tapi produk tulisannya.
“Tidak mesti (wartawan) yang punya sertifikat UKW, tulisannya lebih bagus dari yang tidak punya sertifikat UKW. Begitu juga sebaliknya. Yang penting adalah semangat untuk terus belajar untuk menjadi wartawan yang bermanfat dengan karya tulis yang bagus,” jelasnya.
Reporter: Saedi
Redaktur: Sulaiman