MEDIAJATIM.COM | Jember – Kendati Covid-19 betul-betul ada dan dampaknya cukup memprihtinkan, namun masih ada saja pihak-pihak yang mencoba mementahkan upaya pemerintah untuk memutus penyebaran virus yang mematikan itu. Salah satu upaya tersebut adalah vaksinasi. Tapi seiring dengan itu, muncul tudingan bahwa vaksin najis, tidak halal, dan membahayakan kesehatan.
“Itu tidak benar, para kiai sudah sependapat bahwa vaksin bukan dari bahan najis, dan halal,” bantah Wakil Bupati Jember, KH Muhammad Balya Firjaun Barlaman saat meninjau vaksinasi santri di Pondok Pesantren Assunniyah, Kencong, Kabupaten Jember Jawa Timur, Rabu (25/8).
Gus Firjaun, sapaan akrabnya, memberikan apresiasi terhadap Pondok Pesantren Assunniyah yang turut serta memberikan pelayanan vaksinasi. Sehingga diharapkan target vaksinasi di Jember segera tercapai. Ia juga menyatakan bahwa vaksinasi di pesantren, cukup mudah dan simpel.
“Karena kalau di pondok ‘kan sudah berkumpul, tinggal menyiapkan petugas nakesnya saja. Kami berharap pesantren lainnya juga melakukan hal yang sama,” jelasnya.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Assuniyah Kencong, KH Achmad Ghonim Jauhari menyatakan pentingnya masyarakat agar terus didorong kesadarannya sehingga bersedia melakukan vaksinasi. Sebab, lancarnya vaksinasi juga tergantung tingkat kesadaran masyarakat.
“Karena memang sulitnya memberikan pemahaman kepada masyarakat, pak wabup memotivasi kepada kita agar lebih bersemangat dalam mengatasi pandemic covid-19 saat ini,” ujarnya.
Vaksinasi di Pondok Pesantren Assunniyah ditargetkan 5000 santri. Untuk tahap awal, vaksinasi hanya dilakukan kepada 430 santri.
“Yang kita mintakan hari ini sekitar 430 vaksin, karena gak mungkin nakesnya akan memvaksin seluruh siswa dalam satu hari, karena akan melelahkan, petugasnya kasihan sehingga harus dilakukan secara bergelombang,” pungkasnya.
Reporter: Saedi
Redaktur: Sulaiman