PERIODE II

Warga Khawatir Cuaca Buruk, Perahu Jurusan Giliraja-Cangkarman Sumenep Tak Sedia Pelampung

Media Jatim
Perahu Giliraja
(Ongky Arista UA/Media Jatim) Para penumpang perahu jurusan Pelabuhan Tanggek, Banbaru Giliraja menuju Cangkarman, Bluto, Kabupaten Sumenep.

Sumenep, mediajatim.com — Pada 19 Juli 2023, Kapal Layar Motor (KLM) Putri Kuning jurusan Panarukan-Giliraja tenggelam.

Beberapa penumpang tewas dan beberapa lagi selamat. Kecelakaan tersebut menjadi preseden buruk sebab semua penumpang tidak dibekali alat keselamatan berupa pelampung.

Penumpang perahu yang tidak dibekali pelampung bukan hanya jurusan Pelabuhan Panarukan, Situbondo menuju Pulau Giliraja, tetapi juga penumpang dari Cangkarman-Giliraja, Kecamatan Giligenting.

Warga Desa Banmaleng, Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting A. Rofik menerangkan bahwa penyedia perahu tidak menyediakan alat keselamatan berupa pelampung.

“Saya punya aktivitas mengajar ke Karangcempaka Bluto, jadi saya harus naik perahu dari Giliraja ke Cangkarman setiap minggu, dan saya melihat di perahu tidak ada pelampung atau alat keselamatan lainnya, dan ini mengkhawatirkan,” ungkapnya, Selasa (12/9/2023).

Saat ini, lanjut Rofik, cuaca laut cukup ekstrem. “Kalaupun misalnya ada pelampung jenis jaket itu hanya sedikit dan tidak sesuai dengan jumlah penumpang,” imbuhnya.

Baca Juga:  KPK RI Cegah Empat Pimpinan DPRD Jatim ke Luar Negeri Selama Enam Bulan

Pria yang menjabat Ketua Sako Maarif NU Sumenep itu berharap agar pemilik perahu atau penyedia jasa transportasi laut Giliraja-Cangkarman menyediakan alat keselamatan yang cukup bagi para penumpang.

“Kalau memang minim atau rusak, ayo segera diupayakan, bisa beli sendiri, atau mengajukan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep,” ajaknya.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Kelompok Pelayaran Giliraja (PELRA) Moh. Syadali membenarkan minimnya alat keselamatan penumpang perahu Giliraja-Cangkarman.

“Alat keselamatan yang ada pada kelompok pelayaran kami memang sangat minim. Sekitar tahun 2014 kami sudah berupaya memfasilitasi, kami mencoba mengajukan bantuan melalui salah satu partai, alhamdulillah dapat. Setiap perahu di Pelabuhan Tanggek Desa Banbaru yang berlayar ke Cangkarman kami berikan dua hingga tiga pelampung,” jelasnya, Selasa (12/9/2023).

Ketua PR NU Desa Banbaru itu juga mengaku sudah menyarankan kepada para nakhoda perahu agar memperhatikan keselamatan para penumpang salah satunya dengan memperhatikan jumlah penumpang dan muatan barang.

Baca Juga:  Rayakan HUT ke-24, Dharma Wanita Persatuan Sumenep Ajak Perempuan Bergerak Bangun Negeri

“Yang jelas, PELRA Banbaru terus berikhtiar agar pelayaran rute Banbaru Giliraja-Cangkarman selalu aman dan selamat, dan saya berharap agar Pemerintah Sumenep, melalui dinas Perhubungan atau dinas kelautan memberikan bantuan alat keselamatan yang cukup kepada para penyedia layanan transportasi laut yang ada di Giliraja,” harapnya.

Menanggapi itu, Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kalianget Taufikur Rahman berjanji akan segera memberikan bantuan life jacket atau jaket pelampung kepada seluruh kapal tradisional yang mengangkut penumpang atau barang di kawasan Giligenting.

“Dalam waktu dekat akan membagikan life jacket kepada seluruh penyedia layanan trasportasi laut, khususnya rute Tanjung-Giligenting, Pagar Batu-Giligenting dan Cangkarman-Giliraja,” janjinya, Selasa (12/9/2023).

Terkait berapa jumlah bantuan life jacket yang akan diberikan, Taufik mengaku masih akan menghitung jumlah perahu dan para anak buah kapal (ABK).

“Insyaallah akan kami bagikan pada pertengahan atau akhir September ini,” tuturnya.(mj21/ky)