Pamekasan, mediajatim.com — Golden tiket figur Bakal Calon Bupati (Bacabup) Pamekasan pada Pilkada 2024 diprediksi masih ada di tangan sosok dari pesantren.
Figur yang berpotensi menjadi Bacabup dari pesantren dan disebut cukup berpengalaman yakni incumbent Baddrut Tamam dan eks Bupati Pamekasan 2008-2013 KH. Kholilurrahman.
Sementara untuk figur Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) yang berpotensi mendulang dukungan disebut-sebut apabila berasal atau mewakili masyarakat Pantura Pamekasan.
Akademisi Bidang Pemerintahan Universitas Madura (UNIRA) Sukron Ma’mun menyebut, bahwa dari rekam Pilkada beberapa dekade terakhir, figur Bacawabup biasanya adalah sosok birokrat.
“Wabup biasanya sosok yang memiliki kemampuan birokrasi. Misalnya, Dr. Kadarisman, waktu itu mendampingi Pak Syafii,” ungkapnya, Selasa (19/3/2024).
Seiring berkembangnya waktu dan perubahan pandangan politik di Pamekasan, kriteria figur Bacawabup kian kompleks.
“Kami lihat, ada perubahan pandangan, semula Wabup harus ahli birokrasi, namun kemudian itu dianggap kurang jika tidak menguasai kewilayahan secara detail,” paparnya.
Masyarakat akhirnya berpikir, lanjut Ma’mun, bahwa figur Bacawabup yang tepat adalah sosok yang bisa menjadi fasilitator atau wakil dari para kepala desa yang menguasai wilayah-wilayah kecil.
“Akhirnya muncul figur Raja’e pada 2018-2023 sebagai representasi itu, dan menfasilitasi suara masyarakat Pantura, dan kami lihat perhitungan wilayah itu terjadi karena selama ini figur bupati selalu dari wilayah selatan,” jelasnya.
Hari ini, lanjut Ma’mun, berpeluang besar kepala desa di wilayah Pantura mengusung figur yang kompeten untuk duduk di kursi Wabup sebagaimana Pilkada 2018.
“Tidak menutup kemungkinan akan demikian, karena Pamekasan secara teritorial masih terbagi wilayah utara dan selatan, dan kita tidak bisa menafikan figur dari Pantura,” bebernya.
Posisi krusial figur dari Pantura ini, kata Ma’mun, karena Pamekasan terbagi ke dalam dua wilayah utama utara-selatan.
“Figur Bacawabup dari Pantura akan cukup kuat, dan figur dari utara ini bisa menjadi penentu, ya, tentu syaratnya juga bisa melengkapi figur bakal calon bupatinya dan juga berpengalaman di birokrasi,” pungkasnya.(*/ky)