Haul Gus Dur, GP Ansor Sumenep Libatkan Kader Muda

Media Jatim

MediaJatim.com, Sumenep – Pimpinan Cabang GP Ansor Sumenep menyelenggarakan haul Gus Dur ke-8 di masjid pondok pesantren Aqidah Usymuni, Tarate, Sumenep, Rabu (10/1). Kegiatan ini juga sebagai media silaturrahim antarkader pemuda Ansor yang telah selesai mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Dasar (PKD) di masing-masing PAC beberapa waktu lalu.

Acara yang dihadiri oleh ratusan pengurus Ansor se-Kabupaten Sumenep itu diawali dengan pembacaan Surah Yasin dan tahlil bersama, yang pahalanya dihadiahkan kepada almarhum KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

KH. Shafraji, pengasuh pondok pesantrean Aqidah Usymuni sangat mengapresiasi kegiatan haul tersebut. Wakil Rais Syuriyah PCNU Sumenep ini menegaskan, banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Salah satunya adalah adanya ketersambungan dan keterikatan warga Nahdliyin dengan sosok Gus Dur, sehingga dengan hal tersebut mereka bisa meneladani jejak beliau semasa hidupnya.

Baca Juga:  NU Harus Menjadi Misi Utama, Bukan Sambilan

“Acara istighatsah ini memang sering dilaksanakan oleh warga Nahdliyin, karena sangat bermanfaat dan barokah, bisa nyambung dengan beliau, kita bisa meneladani jejak beliau,” tuturnya di hadapan pemuda Ansor.

M. Muhri, ketua PC GP Ansor Sumenep dalam sambutannya mengatakan bahwa, selain Haul Gus Dur kegiatan ini juga merupakan sarana untuk mengesahkan 413 kader muda Ansor Sumenep, yang berasal dari 13 PAC yang sudah melaksanakan PKD, yaitu PAC Dungkek, Batang-Batang, Rubaru, Ambunten, Pasongsongan, Guluk-Guluk, Pragaan, Ganding, Dasuk, Talango, Saronggi, Kota, dan PAC Raas.

Baca Juga:  NU Branta Pesisir Santuni 50 Anak Yatim

“Nanti kita akan memberikan sertifikat kepada seluruh peserta PKD yang telah dinyatakan lulus oleh tim kaderisasi. Semuanya berjumlah 413 kader dari 13 PAC,” ungkapnya.

Dia menambahkan, tujuan utama dari adanya kaderisasi Ansor yang diformat secara formal adalah untuk menumbuhkan benih-benih kepemimpinan pada masing-masing kader, agar mereka bisa menjaga keutuhan NKRI, meluruskan informasi yang sering dibuat-buat, serta sebagai tameng ulama agar tidak selalu dicacimaki dan dihina.

“Tujuan pengkaderan secara formal ini (PKD, red) adalah agar Ansor dan NU tidak krisis pemimpin, siap meluruskan informasi yang tidak benar, dan mencegah orang-orang yang mencacimaki para ulama,” pungkasnya.

Reporter: Saiful Fawait

Redaktur: Sule Sulaiman