MediaJatim.com, Probolinggo – Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo menghimbau kepada anggota Ansor dan Banser agar tidak terprovokasi dengan berita-berita hoaks.
Himbauan tersebut disampaikan saat acara rutin bulanan Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor yang dilaksanakan di kediaman Sahabat Yasin, Desa Pajurangan Pasisir, Kabupaten Probolinggo, Selasa (06/11) malam.
Mahfudz juga mengatakan, pada era sekarang umat Islam tantangannya dengan isu atau berita yang tidak sesuai dengan fakta. Tujuannya tidak ada lain kecuali untuk memecah belah ukhuwah islamiyah.
“Sasarannya sekarang kalo tidak NU, Ansor dan Banser. Karena organisasi tersebut adalah pihak yang paling lantang menolak dan melawan kelompok-kelompok yang tidak menghendaki adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelas Mahfudz.
Ia mencontoh kasus yang saat ini masih viral dan menjadi trending topik di sosial media, yakni pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid dalam peringatan Hari Santri Nasional 2018 di Garut Jawa Barat, (24/10) lalu.
“Contoh berita sekarang yang terus menjadi trending topik hangat pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid oleh salah satu aknom Banser saat pelaksanaan peringatan Hari Santri Nasional. Isunya didistorsi Ansor dan Banser harus dibubarkan sebab diduga telah melecehkan agama dengan membakar bendera Rasulullah. Padahal itu jelas bendera HTI,” tegasnya.
Berita hoaks, lanjut Mahfudz, pengaruhnya sangat luar biasa. Sehingga pihaknya sangat mengharap kepada masyarakat atau tetangga kalau ada berita tidak baik mengenai NU, Ansor dan Banser, itu tidak benar.
“Kader Ansor dan Banser takdzim kepada Ulama. Apabila ada kelompok mengancam keutuhan NKRI akan kami lawan sampai titik darah penghabisan,” pungkas Mahfudz.
Reporter: Zainal Arifin
Redaktur: Sulaiman