MediaJatim.com, Jember – Universitas Islam Jember (UIJ) sudah cukup lama berdiri, dan berperan serta dalam mencerdaskan anak bangsa. Tak terhitung berapa alumnus yang sudah menjadi ‘orang’. Hebatnya, meskipun mereka sudah lama berpisah namun tetap mempunyai hubungan batin dengan bekas almamaternya.
Paling tidak, itulah yang dirasakan oleh KH Sholeh Ahmad. Salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Rudlatul Ulum, Desa Sumberwringin, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember ini menyatakan bangga dirinya pernah mengenyam pendidikan di UIJ. Sebab, UIJ didirikan oleh para kiai, dan secara resmi merupakan asset PCNU Jember.
“Saya adalah alumnus UIJ, dan saya tak akan pernah lupa UIJ,” ujarnya saat memberikan sambutan singkat dalam Istighotsah Kubro, Tahlil & Shalawat bil Qiyam di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, Sumberwringin, Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (21/4/2020) malam.
Menurutnya, UIJ merupakan faktor penting dalam proses penggodokan para kader NU. Dari situ, diharapkan muncul pejuang-pejuang NU yang cerdas, tulus, dan berdedikasi. Karena itu, ia berharap agar alumni dan segenap lapisan masyarakat dapat membantu membesarkan UIJ agar bisa mengejawantahkan cita-cita luhurnya; melahirkan intelektual NU.
“UIJ adalah warisan para kiai, aset NU. Kita harus membesarkannya,” harap Ra Sholeh, sapaan akrabnya.
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Tarbiyah UIJ, Jasuli menegaskan bahwa UIJ merupakan lembaga yang menjadi salah satu pilar bagi tegaknya Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja). Sebab, arus besar pendidikan di UIJ memang diarahkan untuk membentuk kader-kader Aswaja yang mumpuni.
“UIJ memang didesain untuk melahirkan Intelektual NU agar bisa menjaga dan mengembangkan NU,” pungkasnya.
Kegiatan yang berbasis daring (dalam jaringan) tersebut digelar oleh Fakultas Tarbiyah UIJ. Hadir dalam kesepatan itu antara lain salah seorang pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum, KH Izzat Umari, dan sejumlah petinggi UIJ.
Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: A6