WhatsApp Image 2024-09-06 at 12.09.54

118 Sapi di Blitar Terpapar LSD, Pemkab Salurkan 6.839 Vaksin untuk Hewan Ternak Jelang Iduladha

Media Jatim
Sapi
(Helmi Yahya/Media Jatim) Para pedagang sapi saat berada di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar, Jumat (16/6/2023).

Blitar, mediajatim.com — Tingkat penyebaran Lumpy Skin Disease (LSD) di Kabupaten Blitar, Jawa Timur mencapai 118 kasus.

Temuan virus LSD pada sapi tersebut terhitung sejak November 2022 hingga Juni 2023. Dalam seminggu terakhir ini, ada 19 kasus yang terdeteksi oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar drh. Nanang Miftahudin menyampaikan, kasus LSD di Kabupaten Blitar tergolong bisa ditangani.

“118 kasus itu tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Blitar, ini sudah tergolong lamban penyebarannya,” katanya saat memeriksa kesehatan sapi di Pasar Hewan Wlingi, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga:  PKS Sumenep Usulkan Achmad Fauzi dan Kiai Fikri untuk Pilkada 2024

Penyebaran kasus LSD bisa ditekan, ucap Nanang, karena para peternak segera diedukasi oleh petugas mengenai kebersihan kandang dan lingkungan sapi. Berhubung, penularan LSD itu bisa melalui gigitan nyamuk, lalat atau serangga lainnya. “Kami segera beri edukasi, sehingga para peternak menyadari ciri-cirinya,” tuturnya.

Banner Iklan Media Jatim

Nanang menyebutkan, pihaknya sudah menyalurkan 6.839 vaksin LSD dari target 7.000 vaksin ke sapi para peternak.

Dalam waktu dekat, lanjut Nanang, di Kabupaten Blitar akan ada tambahan dosis vaksin yang akan diprioritaskan untuk sapi yang akan dikirim ke luar daerah atau untuk hewan kurban.

Baca Juga:  52 Debitur Bank Jatim Sumenep Teken Akad Massal Kredit Konsumer

“Sementara akan diprioritaskan untuk hewan kurban, baik yang akan dikirim ke luar daerah atau lokal. Karena vaksin LSD menjadi syarat wajib bagi hewan kurban,” terangnya.

Sementara itu, salah seorang peternak sapi di Kabupaten Blitar Nursiyanto menyampaikan bahwa LSD pada sapi saat ini tidak terlalu membuat para peternak khawatir seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dulu.

“Kalau terkena PMK sapi jarang ada yang minat. Tapi kalau LSD, saat sembuh, sapi malah akan lebih kebal dan tidak terkena virus yang sama lagi,” singkatnya.(hel/faj)