PERIODE II

Menyelami Makna Takdir dan Ikhtiar

Media Jatim

Judul: Istirahatkan Dirimu dari Kesibukan Duniawi
Penulis: Ibnu Atha’illah as-Sakandari
Penerbit: Turos Pustaka, Jakarta
Tebal: 428 Halaman
Cetakan: Pertama, Oktober 2021
ISBN: 978-623-7327-57-8
Peresensi: Untung Wahyudi*

Setiap orang tentu menginginkan kehidupan yang baik. Segala kebutuhan sehari-hari dapat tercukupi sehingga tidak akan pernah menggantungkan diri kepada orang lain. Karena itu, setiap orang berusaha kerja keras untuk mencukupi keperluan sehari-hari seperti sandang, pangan, dan papan. Semua akan berlomba-lomba untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan dicita-citakan.

Namun, larut dalam kesibukan atau pekerjaan untuk kehidupan dunia membuat seseorang kadang lupa dengan kewajiban-kewajiban agama atau kebutuhan batin seperti salat, puasa, sedekah, dan lainnya. Kesibukan yang tak terbatas itulah yang membuat kita lalai karena demikian larut dengan pekerjaan sehari-hari.

Kehadiran buku Istirahatkan Dirimu dari Kesibukan Duniawi yang diterjemahkan dari kitab At-Tanwir karya Ibnu Aha’illah as-Sakandari mengingatkan kita bahwa, segala kesibukan yang sifatnya duniawi harus diimbangi dengan aktivitas ruhiyah yang membuat kita tidak lupa dengan Tuhan yang telah menggariskan segala nasib dan takdir pada setiap hamba-Nya.

Baca Juga:  Tahun Baru Islam, Langkah Awal Jadi Insan Kamil

Kesibukan yang terlewat batas sehingga kita lupa segalanya, terkadang berakhir kecewa ketika segala sesuatu yang diikhtiarkan tidak sesuai dengan harapan. Rasa cemas, kecewa, marah, sedih, dan semacamnya akan muncul seiring dengan hasil yang tak sesuai dengan impian yang ditetapkan.

Melalui buku ini, Ibnu Ata’illah as-Sakandari (1260-1309 M), seorang sufi besar pengarang kitab al-Hikam menjelaskan secara pas dan proporsional antara porsi ikhtiar dan tawakal. Sebuah kunci untuk mengistirahatkan jiwa dari kesibukan dunia. Agar kita bisa menjalani hidup tanpa rasa cemas dan kecewa. Juga, agar kita tidak perlu ikut mengatur perencanaan yang telah Allah swt. tentukan untuk hamba-Nya.

Baca Juga:  Kisah Asmara Bak Menggambar Lingkaran

Buku ini diperkaya dengan uraian lengkap dengan ayat-ayat Al-Quran dan hadis Nabi. Pembaca diajak berpikir tentang bagaimana agar kita bisa lebih memaknai ikhtiar untuk menjalani hidup yang penuh dengan intrik seperti saat ini. Buku sarat hikmah ini layak menjadi bacaan untuk memperkaya batin dan merenungi pelbagai makna kehidupan.

Buku setebal 428 halaman ini dilengkapi dengan doa-doa untuk melancarkan rezeki serta bagaimana kita senantiasa berusaha dan tidak mudah berputus asa. Juga, kiat-kiat agar kita bisa menghindari kecemasan dan kegalauan dalam menghadapi kehidupan dunia. Semoga terbitnya buku ini membawa manfaat bagi para pembaca.

*) Untung Wahyudi, lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya.